Sophos – firma keamanan TI papan atas – berpendapat, sebaiknya Facebook mencontoh kebijakan Apple. Dalam hal apa?
Berdasarkan survei yang dilontarkan Sophos kepada 1025 responden, lebih dari 95% di antaranya menjawab, Facebook mesti mengikuti Apple dalam soal uji keamanan aplikasi pihak ketiga.
Tak heran, kini di Facebook banyak tersebar aplikasi-aplikasi berbahaya yang bertujuan mencuri identitas, menipu dan mengeruk uang (scam), atau “sekadar” menebar pesan sampah di dinding orang lain. Bahayanya, aplikasi semacam ini punya kemampuan menginfeksi satu pengguna, kemudian terus menular ke teman-temannya – layaknya virus.

Berbeda halnya dengan Apple. Tidak sembarang aplikasi iPhone/iPad/iPod Touch dari pengembang pihak ketiga bisa terdaftar di App Store. Selain harus membeli Apple SDK yang harganya lumayan mahal, pengembang pun mesti mengirimkan hasil karyanya ke pihak Apple guna dicek keamanannya, sebelum disetujui atau tidak.
Walhasil, sangat jarang kita temui berita penyebaran malware dan spam via aplikasi iPhone/iPad/iPod Touch. Padahal, secara kelas ekonomi, konsumen produk-produk Apple pada umumnya tergolong “sasaran basah” pelaku kriminal.
“Walau beberapa orang mungkin merasa dipersulit dengan ketatnya kontrol Apple terhadap aplikasi yang dapat berjalan di perangkatnya, sistem ini terbukti penting dalam mencegah orang jahat meretas platform ini,” tukas Graham Cluley (konsultan teknologi senior, Sophos).
Source : info komputer
0 komentar:
Posting Komentar